Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Bakrie, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk. (ALII) menargetkan penambahan tug boat dan kapal tongkang sungai menjadi masing-masing 70 dan 57 unit sampai dengan akhir tahun. Direktur Utama Ancara Logistics Indonesia Faisal Mohamad Nur mengatakan target penambahan aset kapal tongkang sungai dan tug boat masih selaras dengan rencana sebelum IPO. “Kita harapkan sampai dengan akhir tahun tongkang sungai diharapkan menjadi 57 unit sementara tug boat sebanyak 70 unit,” kata Faisal dalam paparan publik, Senin (24/6/2024). Lebih jelas, Faisal mengatakan sampai dengan saat ini, ALII memiliki 40 unit tongkang sungai milik sendiri dengan total 42 unit yang beroperasi.

Jakarta – PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) yang merupakan bagian dari Grup Bakrie, melaporkan laba sebesar Rp 377 miliar di sepanjang tahun 2023, dan laba tahun berjalan sebesar Rp 121 miliar di kuartal I-2024. “Sementara pendapatan di tahun 2023 yakni sebesar Rp 931 miliar, dan di kuartal I-2024 yakni sebesar Rp 251 miliar,” kata Direktur Utama ALII, Faisal Mohamad Nur, dalam publik ekspos di Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 24 Juni 2024. Dia menambahkan, untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun 2023 adalah sebesar Rp 377 miliar, dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 49 miliar. Sementara, capex

PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) baru saja menyelesaikan acara RUPS pada 24 Juni 2024. Dalam paparan publik, ALII memiliki rencana yang masih sesuai dengan plan sebelum IPO, yaitu keinginan untuk menambah kapal tongkang dan tugboat. Faisal Mohamad Nur selaku Direktur Utama ALII menjelaskan bahwa saat ini perusahaan mempunyai 40 unit kapal tongkang yang akan ditargetkan bertambah menjadi 57 unit. Sedangkan untuk kapal tugboat yang dipunyai berjumlah 40 dan akan ditambahkan menjadi 70 unit. Semua penambahan unit tersebut akan dilakukan di tahun 2024 ini. “Kita berharap di akhir tahun kapal tongkang sudah menjadi 57 unit dan tugboat sudah ada 70 unit.”

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjungkal ke level 7.247,46 pada akhir perdagangan Selasa, (5/3/2024). Di lain sisi, saham ALII milik Grup Bakrie justru pesta cuan dan memimpin top gainers. Mengacu data RTI Business, IHSG terpantau melemah 0,40% atau 29,28 poin menjadi 7.247,46 pada akhir perdagangan. Sepanjang sesi, indeks komposit bergerak di rentang 7.238-7.305. Sebanyak 20,54 miliar saham diperdagangkan dengan volume sebanyak 1,23 juta kali. Alhasil, nilai transaksi saham hari ini tembus Rp9,62 triliun. Pada penutupan perdagangan hari ini, sebanyak 198 saham menguat, 340 saham melemah, dan 236 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat Rp11.628 triliun. Dari jajaran saham top

Data Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian ESDM menunjukkan produksi batu bara Indonesia sepanjang Januari hingga Oktober 2023 telah mencapai 635,07 juta ton. Capaian ini 9,39% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 575,38 juta ton. Sementara hingga 7 November 2023 total produksi batu bara telah mencapai 640,54 juta ton atau 92,23% dari target produksi tahun 2023 sebesar 694,5 juta ton. Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul “Produksi Batu Bara RI Naik 9,4% Hingga Oktober, Capai 635 Juta Ton”. Jika dilihat berdasarkan realisasi produksi batu bara per bulannya, maka lonjakan produksi paling besar terjadi pada Januari 2023.

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga batu bara mulai menggeliat setelah ambruk. Kenaikan harga ditopang oleh mulai meningkatnya permintaan dari Asia. Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Desember ditutup di posisi US$ 127,25 per ton atau menanjak 3,25% pada perdagangan Rabu (8/11/2023). Penguatan ini menjadi kabar baik setelah harga batu bara ambruk dan menyentuh level terendah dalam 28 bulan atau sejak 16 Juni 2021 pada Senin (6/11/2023) di posisi US$ 122,25 per ton.  Penguatan harga batu bara terjadi seiring dengan persediaan batubara impor Eropa barat telah yang semakin menipis ke level terendah dalam delapan bulan di tengah tanda-tanda