Business Process
Perseroan menggunakan transportasi air melalui sungai dan laut sebagai metode pengiriman dan distribusi batu bara. Perseroan menggunakan kapal dan rute perjalanan khusus yang telah diatur dinas perhubungan laut untuk menghindari kesalahan teknis ketika berlayar. Berikut adalah proses pengiriman batu bara yang dilakukan oleh Perseroan dan Perusahaan Anak pada umumnya:
A. Proses pemuatan (loading) batu bara ke tongkang sungai
Dari loading jetty milik pelanggan utama yaitu PT. Guruh Putra Bersama, batu bara akan dimuat ke tongkang sungai Perseroan di Sungai Belayan menggunakan konveyor. Panjang tongkang sungai yang dapat berlabuh pada loading jetty adalah maksimal 180 kaki. Jumlah muatan batu bara akan disesuaikan dengan kontrak dan standar muatan yang ditentukan sebelumnya dengan kapasitas rata-rata sebesar 1.850 ton per tongkang. Kegiatan ini memakan waktu sekitar 3 jam per tongkang.
B. Pengangkutan batu bara dengan tongkang sungai dan bongkar muat batu bara di Inter Transshipment Point (ISP)
Selanjutnya, tongkang sungai yang memuat batu bara akan ditarik menggunakan kapal tunda melewati Sungai Belayan menuju lokasi pengapalan ISP di Sungai Mahakam yang merupakan terminal untuk kepentingan sendiri yang dimiliki oleh Perusahaan Anak, MCT. Batu bara yang telah dimuat ke tongkang sungai akan di bongkar dilokasi ISP. Kegiatan ini dapat memakan waktu sekitar 4 jam per tongkang. ISP umumnya bertindak sebagai titik persimpangan antara beberapa rute pelayaran jarak jauh dimana kapal dapat berlabuh untuk melakukan bongkar muat batu bara. Beberapa kontrak dengan pelanggan utama Perseroan memiliki tujuan akhir bongkar muat batu bara pada lokasi ISP.
C. Proses pemuatan (loading) batu bara ke tongkang laut
D. Pengangkutan ke End-user
- Pengangkutan dari tongkang laut ke FTV kemudian ke mother vessel
Untuk pengiriman batu bara dengan tujuan akhir ke manca negara (ekspor), batu bara diangkut dengan menggunakan tongkang laut menuju tempat kapal berlabuh di Muara Berau atau Muara Jawa (anchorage point in high sea). Perseroan membutuhkan waktu sekitar 5-6 hari untuk perjalanan dari ISP milik MCT ke FTU. Untuk proses pemindahan muatan batu bara, FTU disandarkan ke sisi kanan mother vessel kemudian tongkang laut akan bersandar pada sisi kanan FTU. Setelah mother vessel, FTU, dan tongkang laut bersandar, proses pemindahan muatan batu bara dari tongkang laut ke mother vessel baru dilakukan. Mother vessel adalah jenis kapal induk / kapal kargo dengan kapasitas besar yang berfungsi untuk mengangkut kontainer dari pelabuhan transit menuju pelabuhan tujuan. - Pengangkutan dari tongkang laut ke jetty milik end user.
Untuk pengiriman batu bara dengan tujuan akhir ke pelanggan PT. Ade Putra Tanrajeng dan PT. Guruh Putra Bersama dalam negeri, dari ISP batu bara langsung diangkut dengan menggunakan tongkang laut menuju jetty yang dimiliki oleh end user.
Tongkang Batubara
Tongkang Batubara Tongkang Sungai dan Kapal Tunda Tongkang sungai dengan panjang 180 ft digunakan Perseroan ...
Floating Transshipment Unit
Floating Transshipment Unit FTU adalah alat bantu bongkar muat yang digunakan untuk memindahkan muatan batu ...
Keunggulan Kompetitif
Keunggulan Kompetitif Kami percaya bahwa keunggulan kompetitif kami menjadikan kami mitra yang ideal untuk kebutuhan ...
Intermediate Stockpile (ISP)
Intermediate Stockpile (ISP) Intermediate Stockpile (ISP) dimiliki oleh Entitas Anak, yaitu MCT, berlokasi di sisi ...