Jakarta, CNBC Indonesia – Harga batu bara mulai menggeliat setelah ambruk. Kenaikan harga ditopang oleh mulai meningkatnya permintaan dari Asia.
Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Desember ditutup di posisi US$ 123,25 per ton atau menanjak 0,82% pada perdagangan Selasa (7/11/2023).
Penguatan ini menjadi kabar baik setelah harga batu bara ambruk dan menyentuh level terendah dalam 28 bulan atau sejak 16 Juni 2021 pada Senin (6/11/2023) di posisi US$ 122,25 per ton.
Permintaan batu bara dari Asia mulai naik sebagai persiapan musim dingin. Dilansir dari Reuters dengan mengutip data Kpler, impor batu bara melalui jalur laut mencapai 75,77 juta ton pada Oktober 2023, naik 8% dari 70,29 juta ton pada September. Jumlah tersebut juga melonjak dibandingkan pada Oktober 2022 yang tercatat 69,63 juta ton.
China adalah importir terbesar dengan impor menembus 24,84 juta ton pada Oktober, naik dari September 2023 yang tercatat 23,59 juta ton. Total impor batu bara pada 10 bulan pertama tahun ini mencapai 383,64 juta ton, naik 66,8% dibandingkan periode yang sama pada 2022.
Su Haipeng, seorang analis CCTD, mengatakan impor batu bara importir batu bara terbesar dunia ini bisa mencapai rekor 460 juta ton untuk setahun penuh.
Di sisi lain, beberapa wilayah di Tiongkok mungkin akan mengalami kekurangan listrik pada musim dingin ini. Hal ini dapat mendukung sedikit permintaan batu bara pada musim dingin ini.
Impor batu bara thermal India tercatat 19,09 juta ton, naik dari September yang tercatat 13,75 juta ton. Permintaan dari Eropa naik tipis menjadi 3,96 juta ton pada Oktober, naik dari September yang tercatat 3,92 juta ton.
Kabar positif lainnya juga dilaporkan dari India. Indeks Batu Bara Nasional (NCI) naik 3,83 poin menjadi 143,91 pada September. Ini adalah kali pertama indeks menguat sejak April 2023.
NCI merupakan indeks yang menghitung harga batu bara dari semua saluran penjualan, termasuk lelang dan impor.Indeks bertujuan menentukan harga batu bara serta share ke penerimaan negara.
Pemerintah India menjelaskan kenaikan indeks menunjukkan adanya kenaikan permintaan batu bara menjelang musim festival Dilwali di India serta persiapan musim dingin.
(mza/mae)
sumber : https://www.cnbcindonesia.com/research/20231108055628-128-487210/harga-batu-bara-akhirnya-menggeliat-dibantu-china-india